Mengatasi Inflasi Dengan Investasi

Menghadapi Inflasi Dengan Investasi

Seringkali kita mendengar kata inflasi baik di media cetak maupun berita-berita di televisi. Namun, apakah kamu tau apa yang dimaksud dengan inflasi? Inflasi merupakan kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Inflasi dapat disebabkan karena permintaan yang lebih besar daripada penawaran, kenaikan bahan baku atau biaya produksi, terlalu banyak uang yang beredar, dan ketidakstabilan politik. Inflasi ini akan menyebabkan nilai uang yang kita miliki mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Misalnya harga suatu barang yang sama pada tahun ini akan lebih mahal dengan beberapa tahun yang sudah lalu.

Sebagai contoh inflasi, dahulu sering kita dengar ajakan untuk menabung. Bahkan dulu ada lagu dari Trio Kwek Kwek yang berjudul menabung. Namun untuk saat ini, menabung tidak lagi dapat melindungi nilai tabungan dari inflasi. Selain penurunan nilai, tabungan kita juga terpotong untuk biaya administrasi bulanan.

Contoh lainnya, dengan uang Rp50.000, dahulu kita bisa membeli beras dua kilogram, satu kilogram telur, dan setengah liter minyak goreng. Sekarang, dengan nominal yang sama, kita hanya bisa membeli beras satu kilogram, dan setengah kilogram telur saja. Harga emas juga mencerminkan inflasi yang telah dan terus terjadi. Pada bulan Agustus 2019, emas murni bisa kita dapatkan dengan modal Rp775.000 per gram, sedangkan bulan Agustus 2024 harga emas sudah mencapai 1.420.000 per gramnya.

Untuk dapat menjaga atau bahkan menambah nilai uang atau kekayaan kita agar tidak tergerus oleh laju inflasi dapat kita lakukan dengan beberapa hal yang dapat kamu gunakan untuk mengatasi inflasi:

1. Emas

Emas merupakan investasi yang paling mudah dilakukan. Kalian cukup membeli emas dan menyimpannya saja. Harga emas cenderung akan naik dari tahun ke tahun, terutama jika terjadi krisis/bencana. Kalian bisa membeli emas dalam bentuk perhiasan agar bisa digunakan pada kegiatan tertentu ataupun dalam bentuk batangan yang dapat disimpan. Lebih lengkapnya dapat dilihat di sini.

2. Reksa dana/ETF

Instrumen kedua ini juga cukup mudah untuk dilakukan. Cukup banyak tempat untuk membeli reksa dana ini. Beberapa aplikasi jual beli reksa dana juga tersedia di toko aplikasi gadget yang kalian gunakan. Lebih lengkapnya dapat dilihat di sini.

3. Properti

Untuk yang satu ini membutuhkan modal yang cukup besar pada awalnya. Kalian bisa membeli properti berupa tanah atau bangunan. Tanah atau bangunan ini juga cenderung akan mengalami kenaikan harga dari tahun ke tahun. Properti ini juga bisa memberikan kalian tambahan penghasilan dengan menyewakannya kembali. Kekurangan dari investasi properti adalah sifatnya yang kurang likuid. Penjualan properti biasanya memakan waktu, sehingga jika kepepet sering dijual dengan harga yang murah.

4. Saham

Saham merupakan investasi yang lebih berisiko dari yang lainnya. Hal ini karena pergerakan harga saham di pasar modal yang bersifat fluktuatif. Namun jika kalian melakukan analisa dengan benar sebelumnya, dapat meningkatkan peluang untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. Selain itu, beberapa saham juga rutin membagikan dividen setiap tahunnya, sehingga menambah nilai investasinya. Lebih lengkapnya dapat dilihat di sini.

Itulah beberapa hal yang dapat kamu gunakan untuk menghadapi laju inflasi yang terus-menerus terjadi setiap tahunnya.

Tidak ada komentar: