Awas Jebakan Dividen (Dividend Trap)

Awas Jebakan Dividen (Dividend Trap)

Dividen merupakan salah satu hasil yang bisa didapatkan dari investasi di saham. Semakin rutin sebuah perusahaan membagikan dividen maka sahamnya cenderung akan diburu. Apalagi perusahaan-perusahaan yang loyal membagikan dividen dengan jumlah besar. Namun terdapat fenomena yang dinamakan dividend trap atau jebakan dividen. Apa itu, mari kita bahas.

Nah, biasanya setelah perusahaan mengadakan RUPS dan memutuskan untuk membagikan dividen, para investor akan beramai-ramai untuk membeli saham perusahaan tersebut. Karena banyak yang memburu, dan juga investor yang sudah memiliki sahamnya juga enggan untuk menjualnya, maka harga saham perusahaan tersebut akan semakin naik tinggi sesuai dengan hukum ekonomi dimana permintaan lebih besar dari pada penawaran menyebabkan harga naik.

Pergerakan harga naik ini bisanya akan terjadi sampai dengan Cum Date pembagian dividen. Hal ini karena Cum Date merupakan tanggal terakhir pembelian suatu saham yang akan mendapatkan dividen. Selain itu, investor yang sudah memegang saham jauh sebelum Cum Date biasanya akan melakukan take profit atau mengambi untung dengan menjualnya karena harga saham sudah naik tinggi. Jadi harga saham saat Cum Date akan lebih banyak ditransaksikan dan pergerakannya lebih bervariatif.

Saat Ex Date pembagian dividen, harga saham akan cenderung turun. Bahkan tidak jarang saat Ex Date pembagian dividen, harga saham bisa turun sampai menyentuh ARB  satu atau dua hari setelahnya. Hal ini dikarenakan pembelian saham pada Ex Date pembagian dividen tidak akan mendapatkan dividen. Investor akan cenderung akan menjual saham yang dimiliki pada Ex Date pembagian dividen karena harga sudah naik dan dividen sudah pasti akan didapatkan. Investor yang hanya mengincar dividen biasanya akan menjual saham yang mereka miliki pada tanggal ini. Itulah yang mengakibatkan harga saham akan turun karena tingginya penawaran dan sedikitnya permintaan. Investor yang tetap menyimpan saham yang mereka miliki akan merugi karena harga sahamnya turun

Untuk menghindari hal ini, yang bisa kita lakukan adalah melihat riwayat pergerakan harga saham saat perusahaan  melakukan pembagian dividen. Selain itu kita bisa melihat PBV perusahaan yang sedang membagikan dividen. Biasanya perusahaan dengan PBV yang tinggi sering terjadi seperti ini, misalnya PBV nya di atas 2 kali. Untuk perusahaan yang rutin dalam membagikan dividen dapat kita akumulasi sahamnya dari jauh-jauh hari atau saat harganya masih cukup wajar.

Tidak ada komentar: